Langsung ke konten utama

Penjelasan Arsitektur DBMS Multi User


Arsitektur dalam sebuah basis data, sangat berpengaruh pada aspek jaringan, paralelisme, dan distribusi data, dimana database itu dijalankan. Arsitektur yang digunakan akan sangat mempengaruhi dalam segi ke efisienan, kecepatan, dan keamanan untuk user dan sistem basis data itu sendiri.


Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan tiga jenis arsitektur basis data yaitu Teleprocessing, File - Server, Client - Server. Ok berikut penjelasannya !

Teleprocessing

Arsitektur tradisional untuk sistem multi user adalah teleprocessing. Semua pemrosesan dikerjakan dalam batasan fisik komputer yang sama. Terminal untuk pemakai berjenis 'dumb', yang tidak dapat berfungsi sendiri dan masing - masing dihubungkan ke komputer pusat.

Terminal - terminal tersebut mengirimkan pesan melalui subsistem pengontrol komunikasi pada sistem operasi ke program aplikasi, yang bergantian menggunakan layanan DBMS.

Dengan cara yang sama, pesan dikembalikan ke terminal pemakai. Arsitektur ini menempatkan beban yang besar pada komputer pusat yang tidak hanya menjalankan program aplikasi tetapi juga harus menyelesaikan sejumlah pekerjaan pada terminal seperti format data untuk tampilan di monitor.

File - Server

Proses didistribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN ( Local Area Network ). File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing - masing workstation tetapi tetap meminta file dari file server jika perlukan.

Dengan cara ini, file server berfungsi sebagai sebuah hard disk yang digunakan secara bersamaan.

Kerugian arsitektur file - server adalah :


1. Terdapat lalu lintas jaringan yang besar.
2. Masing - masing workstation membutuhkan copy DBMS.
3. Kontrol terhadap concurrency, recovery dan integrity menjadi lebih kompleks

Client Server

Untuk mengatasi kelemahan arsitektur - arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur client - server. Client - server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk sistem.

Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemproses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumna server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.

Dalam konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil ke client.

Beberapa keuntungan dari arsitektur ini adalah :
  1. Memungkinkan akses basis data yang besar.
  2. Menaikkan kinerja.
  3. Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data.
  4. Biaya untuk hardware dapat dikurangi.
  5. Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data.
  6. Biaya komunikasi berkurang
  7. Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan.
  8. Meningkatkan kekonsistenan
  9. Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefiniskan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri.
  10. Map ke arsitektur open - system dengan sangat alami.
Berikut ini adalah ringkasan fungsi client - server.





Komentar